Header Ads

20 Sifat Wajib Allah

sifat wajib allah

Di antara bahasan tauhid dan akidah dalam Islam adalah mengimani Allah SWT melalui sifat-sifat-Nya. Secara umum, para ulama membagi sifat-sifat Allah SWT ke dalam tiga bagian, yaitu:

(1) sifat-sifat wajib yang berjumlah dua puluh;

(2) sifat-sifat mustahil Allah yang berjumlah dua puluh, dan:

(3) sifat yang jaiz (mumkin) ada satu. Keseluruhannya adalah 41 sifat.

Kendati demikian, sesungguhnya sifat-sifat Allah SWT tidak terbatas. Pengelompokan ini bertujuan untuk memudahkan umat Islam mengenal dan memahami keagungan Allah SWT melalui sifat-sifat-Nya. Tidak terbatasnya sifat-sifat Allah SWT ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW: ”Aku memohon kepada Engkau dengan semua nama yang menjadi nama-Mu, baik yang telah Engkau jadikan sebagai nama diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau Engkau sembunyikan menjadi ilmu gaib di sisi-Mu," (H.R. Ahmad).

Sifat-Sifat Wajib Allah Dalam uraian "Aqidah", Marzuki pengkaji agama Islam dan akademisi dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merangkum 20 sifat wajib Allah SWT sebagai berikut:

1. Wujud Sifat wajib Allah yang pertama adalah wujud. Dalam bahasa Arab, wujud artinya "ada" yang maknanya bahwa Allah SWT merupakan zat yang ada, berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapa pun. Sifat ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam surah Ta-Ha ayat 14, sebagai berikut: “Sesungguhnya, Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku,” (QS. Ta-Ha [20]: 14).

2. Kidam Kidam berasal dari bahasa Arab yang artinya awal atau terdahulu. Maknanya, Allah SWT merupakan Sang Pencipta yang ada terlebih dahulu dari yang diciptakannya. Dalilnya adalah firman Allah dalam surah Al-Hadid ayat 3: “Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu,” (QS. Al-Hadid [57]: 3).

3. Baka Baka artinya adalah kekal. Maksudnya, Allah SWT adalah zat yang Maha Kekal, tidak akan punah atau binasa. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Qasas ayat 88: “ … segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan,” (QS. Al-Qasas [28]: 88).

4. Mukhalafatu Lil Hawaditsi Allah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya, maka Allah pasti berbeda dengan apa pun yang Dia ciptakan. Dalam bahasa Arab, mukhalafatu lil hawaditsi artinya berbeda dengan sesuatu yang baru (makhluk ciptaan-Nya). Allah juga mustahil membutuhkan bantuan untuk menciptakan hal tersebut. Hal tersebut dijelaskan dalam Alqur’an berikut ini: “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat," (QS. Asy- Syura [42]: 11).

5. Qiyamuhu Binafsihi Allah SWT berdiri sendiri, Dia tidak bergantung kepada siapapun, serta mustahil membutuhkan bantuan dari yang lain. “ … sungguh Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam,” (QS. Al-’Ankabut [29]: 6).

6. Wahdaniah Sifat wajib Allah SWT yang lain adalah wahdaniah atau esa atau tunggal. Hamba-Nya mesti mengimani bahwa Allah adalah Yang Maha Esa, yang artinya Dia adalah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta. “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa,” (QS. Al-Ikhlas (112): 1).

7. Qudrah Qudrah berarti bahwa Allah adalah zat Yang Maha Kuasa atas apa pun dan tidak ada satu pun yang bisa menandingi kekuasaannya. Mustahil bagi Allah SWT tidak memiliki kuasa. “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 20)

8. Iradat Iradat berasal dari bahasa Arab yang artinya berhendak. Maksudnya, setiap hal yang ada di alam semesta ini berjalan atas kehendak Allah SWT. Mustahil bagi Allah SWT melakukan sesuatu atas suatu paksaan. Apabila Dia berkehendak, maka tidak ada yang bisa mencegah-Nya. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Hud ayat 107: “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia Kehendaki,” (QS. Hud (11): 107).

9. Ilmu Ilmu artinya pengetahuan. Maksudnya, Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, yang gaib maupun yang nyata. Bahkan, Allah SWT mengetahui apa yang terbayang, terbetik, dan terlintas di benak manusia. “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,” (QS. An-Nisa [4]: 176).

10. Hayat Hayat artinya hidup. Allah SWT adalah zat Yang Maha hidup. Dia tidak akan binasa, sebab Dia kekal selamanya. “Dan bertawakallah kepada Allah yang Maha Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya … ” (QS. Al-Furqan [25]: 58).

11. Sama’ Sama' artinya bahwa Allah SWT Maha Mendengar. Dia mendengar setiap hal yang diucapkan maupun yang disembunyikan. Mustahil Allah SWT tuli dan tidak mengetahui. “Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (QS. Al-Baqarah [2]: 256).

12. Basar Salah satu sifat wajib Allah SWT adalah basar, yang artinya bahwa tidak ada yang Maha Melihat selain Allah. Segala yang ada di dunia tidak luput dari penglihatan-Nya. “ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Hujurat [49]: 18).

13. Kalam Kalam berarti bahwa Allah SWT maha berfirman melalui wahyu yang tertera dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi-Nya untuk umat manusia. Dalilnya adalah firman Allah SWT dalam surah Al-A'raf ayat 143: “Dan ketika Musa datang untuk munajat pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya … ” (QS. Al-A’raf [7]: 143).

14. Qadiran Sifat qadiran ini mirip dengan qudrah. Artinya, segala hal di alam semesta berada dalam kekuasaan Allah SWT. Dalilnya adalah sebagai berikut: “ … sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu,” (QS. Al-Baqarah [2]: 20)

15. Muridan Selain Maha Berkehendak, Allah SWT juga memiliki sifat Maha Menghendaki. Sifat muridan ini menyatu dengan sifat iradat sebelumnya. “…sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang ia kehendaki,” (QS. Hud [11]: 107)

16. Aliman Mirip dengan sifat ilmu, Allah SWT juga bersifat aliman. Artinya, Dia Maha Mengetahui, artinya Dia mengetahui segala hal dan pengetahuannya tak terbatas apa pun. “ … dan Allah maha mengetahui segala sesuatu,” (QS. An-Nisa [4]: 176)

17. Hayyan Hayyan artinya adalah zat Yang Maha Hidup. Sifat ini menyatu dengan sifat hayat yang disebutkan sebelumnya

18. Sami’an Sami'an artinya bahwa Allah SWT adalah zat Yang Maha Mendengar, maka mustahil bagi-Nya sebagai zat yang tuli. Sifat ini menyatu dengan sifat sama' yang disebutkan sebelumnya. Rujukannya adalah firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 256: “Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (QS. Al-Baqarah [2]: 256).

19. Basiran Basiran artinya bahwa Allah SWT bersifat Maha Melihat, mustahil bagi-Nya untuk tidak melihat atau buta atas segala hal. Sifat ini menyatu dengan sifat basar sebagaimana disebutkan sebelumnya. “ … Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Hujurat [49]: 18).

20. Mutakalliman Dalam bahasa Arab, mutakalliman artinya berfirman atau berkata-kata. Maksudnya, Allah SWT adalah zat Maha Berkata dan mustahil baginya untuk bisu. Rujukannya adalah firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 164: “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung," (QS. An-Nisa [4]: 164).

 

allah jpeg

Baca Juga : Degradasi Iman melalui Simbol Agama

Pengelompokan Sifat-sifat Wajib Allah SWT 

Dilansir dari NU Online, sifat-sifat wajib Allah SWT yang berjumlah 20 di atas, oleh para ulama, dikelompokkan menjadi empat klasifikasi, sebagai berikut:

1. Sifat Nafsiah Sifat nafsiah adalah sifat yang dikelompokkan sesuai dengan Dzat Allah SWT itu sendiri. Sifat nafsiah ini terdiri dari satu sifat yaitu wujud.

2. Sifat Salbiyah Sifat salbiyah adalah sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya. Sifat ini menafikan sifat mustahil, serta sifat yang tidak sesuai, dan tidak layak dengan kesempurnaan Allah SWT. Sesuai pengelompokannya, sifat salbiyah Allah SWT ini ada lima, yaitu: kidam, baka, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniah.

3. Sifat Ma’ani Sifat ma'ani adalah sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh yaitu: qudrah, iradat, ilmu, hayat, sama', basar, dan kalam.

4. Sifat Maknawi Jika ada sifat ma'ani, maka lazimnya ada sifat maknawi. Sifat-sifat ini tidak dapat berdiri sendiri, karena harus menyertai yang disifati. Sebagai misal, Allah SWT memiliki basar (penglihatan), maka ia adalah basiran (Maha Melihat). Dia memiliki ilmu (pengetahuan) tak terbatas, maka Dia adalah aliman [Maha Mengetahui), dan seterusnya. Sifat-sifat Allah SWT yang maknawi adalah qadirun, aliman, muridan, hayyan, sami'an, basiran, dan mutakalliman.

No comments

Powered by Blogger.