Header Ads

Profil Majelis Fathul Hidayah


foto majelis fathul hidayah

Majelis Fathul Hidayah dalam aktifitas dakwah ini berawal ketika Kiai Asyiquddin lulus dari Study-nya di Pondok Pesantren pimpinan murid dari ulama tersohor kota Kudus, KH. M. Arwani Amin. Beliau datang ke kota Karanganyar, Surakarta dan memulai berdakwah pada tahun 2003 di sebuah desa bernama Jengglong, Waru, Kebakkramat.

Kiai Asyiquddin mulai berdakwah dari sore hingga malam yang berpusat di musala kecil bernama Fathul Hidayah. Beliau tidur dimana saja di tempat yang diridai Allah Swt, bahkan selama bertahun-tahun beliau tidur di sebuah kamar kecil dengan fasilitas apa adanya. Setelah berjalan kurang lebih satu tahun, beliau memulai membuka Majelis setiap sore *(mengikuti jejak gurunya yang membuka Majelis minggu-an setiap malam ahad), dan ia pun memimpin setiap ada ibadah baik salat, maupun selawatan dan zikir bersama. Setelah setahun, beliau melanjutkan dakwahnya dengan menggalang majelis-majelis di sekitaran musala.

Beliau mengajarkan kajian fikih dasar, namun tampak umat kurang bersemangat menerima bimbingannya. Kemudian mulai mewarnai kajian bimbingannya dengan nasehat-nasehat mulia dari hadis-hadis Rasulullah Saw dan ayat Alquran dengan Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Lalu beliau memperlengkap penyampaiannya dengan bahasa sastra yang dipadu dengan kelembutan ilahiah dan tafakkur penciptaan alam semesta. Kesemuanya diarahkan agar masyarakat menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai idola. Perlahan pengunjung semakin padat hingga ia memindahkan Majelis dari musala ke musala lainnya. Musala pun tak mampu menampung hadirin yang semakin padat, maka beliau memperluas jaringan majelisnya dari masjid ke masjid secara bergantian.

Mulailah timbul permintaan agar majelis ini diberi nama, Kiai Asyiquddin dengan polos menjawab, "Majelis Fathul Hidayah?", Karena memang nama Musala Fathul Hidayah lah tempat dimana perjuangan beliau dimulai.

Majelis kian memadat, maka beliau mengambil empat masjid besar yang bergantian setiap malam selasa, yaitu masjid Al Hidayah Jengglong, Masjid Al Huda Jengglong, Masjid At- Taqwa Waru dan tentunya basis majelis di Musholla Fathul Hidayah Jengglong yang juga menjadi tempat kesekretariatan. Kini, Semakin tambah dan luasnya jamaah majelis ke berbagai daerah, maka majelis ini dengan restu beliau meningkatkan metode dakwahnya melalui medium digital.

Semoga Allah Swt memberikan anugerah kemudahan pada Kiai Asyiqudin untuk terus menjadi khadim Nabinya Saw, diberikan kesehatan Jasmani dan Rohani, dan selalu membimbingnya di jalan yang di ridai Allah swt. Dan semoga Allah Swt melimpahkan anugerah agung pada para aktifis Majelis Fathul Hidayah khususnya, dan semua pecinta Rasulullah Saw pada umumnya. Amin.

No comments

Powered by Blogger.