Makna dan Hikmah di Balik Tradisi Takbiran pada Hari Raya Idul Fitri
FATHUL HIDAYAH - Takbiran adalah salah satu tradisi umat Islam dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Seiring waktu, perayaan Takbiran mengalami banyak perubahan dan berkembang menjadi seperti yang kita kenal sekarang. Artikel ini akan membahas sejarah Takbiran dan bagaimana perayaannya berubah seiring waktu.
Sejarah Takbiran
Takbiran berasal dari kata takbir yang artinya mengagungkan Allah SWT dengan membaca kalimat Allahu Akbar. Tradisi Takbiran pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW saat beliau tiba di Madinah setelah hijrah dari Makkah pada tahun 622 Masehi. Ketika itu, para sahabat menyambut kedatangan beliau dengan membaca takbir di sepanjang jalan.
Sejak saat itu, tradisi Takbiran terus berlanjut hingga sekarang. Tradisi ini dilakukan pada malam takbiran, yaitu pada malam terakhir bulan Ramadan, dan pada pagi hari saat Idul Fitri tiba.
Perkembangan Takbiran
Seiring waktu, perayaan Takbiran mengalami banyak perubahan. Pada awalnya, Takbiran hanya dilakukan secara sederhana di masjid atau di sepanjang jalan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, perayaan Takbiran menjadi lebih meriah dan diadakan di tempat-tempat yang lebih besar, seperti di lapangan atau stadion.
Di beberapa negara, Takbiran juga diadakan dengan menggunakan kembang api dan petasan sebagai bentuk perayaan. Namun, penggunaan kembang api dan petasan ini juga menimbulkan beberapa masalah, seperti pencemaran suara yang berlebihan dan risiko kecelakaan akibat kebakaran.
Perayaan Takbiran di Indonesia
Di Indonesia, perayaan Takbiran telah menjadi bagian dari tradisi umat Islam selama bertahun-tahun. Biasanya, Takbiran dilakukan dengan cara berkumpul di masjid atau di lapangan untuk membaca takbir bersama-sama.
Namun, perayaan Takbiran di Indonesia juga mengalami beberapa perubahan. Beberapa kelompok masyarakat bahkan melakukan perayaan Takbiran dengan cara yang tidak pantas, seperti melakukan aksi balap liar dan mengkonsumsi minuman keras.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk mengatur dan mengawasi perayaan Takbiran agar tidak menimbulkan masalah di masyarakat.
Makna Takbiran
Takbiran berasal dari kata takbir yang artinya mengagungkan Allah SWT dengan membaca kalimat Allahu Akbar. Dalam konteks hari raya Idul Fitri, takbiran memiliki makna untuk mengucapkan syukur atas selesainya ibadah puasa selama satu bulan penuh. Selain itu, Takbiran juga menjadi wujud syukur atas nikmat kemenangan dan keberhasilan dalam menjalankan ibadah selama Ramadan.
Hikmah Takbiran
Tradisi Takbiran juga memiliki hikmah yang sangat dalam bagi umat Islam. Dalam melakukan Takbiran, umat Islam diperintahkan untuk mengagungkan dan memuliakan Allah SWT sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan. Selain itu, Takbiran juga mengajarkan tentang nilai-nilai kerukunan dan persatuan umat Islam, yang ditunjukkan dengan berkumpulnya jamaah untuk membaca takbir bersama-sama.
Takbiran juga mengingatkan umat Islam tentang pentingnya untuk berbuat baik kepada sesama dan mengampuni kesalahan orang lain. Sebab, dalam tradisi Takbiran, umat Islam diminta untuk memaafkan dan bermaafan dengan sesama sebagai bentuk perayaan yang meriah.
Hikmah lain dari tradisi Takbiran adalah sebagai pengingat tentang pentingnya untuk meningkatkan kualitas diri selama bulan Ramadan. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai ibadah yang dilakukan selama Ramadan, seperti shalat tarawih dan membaca Al-Qur'an. Dengan berbagai ibadah tersebut, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan.***
Post a Comment